29 Januari 2011
MASYARAKAT ACEH BERHAK PEROLEH DEVIDEN GARUDA
By: Komunitas Pemikir Ekonomi
Wakil gubernur Aceh, Muhammd Nazar menyatakan masyarakat daerahnya berhak memperoleh deviden penjualan saham perdana (IPO) PT Garuda Indonesia. Rencana pemerintah pusat melalui kementrian BUMN untuk menjual saham PT Garuda Indonesia kepada publik itu sah-sah saja. Tapi perlu diingat bahwa perusahaan penerbangan itu lahir dari Aceh untuk perjuangan kemerdekaan RI. Katanya di Banda Aceh, minggu.
Hal itu disampaikan menanggapi penjualan saham perdana PT Garuda Indonesia kepada publik dengan penawaran berkisar dari Rp 750 hingga Rp1.100/lembar. Muhammad Nazar mengharapkan PT Garuda Indonesia tidak melupakan sejarah lahirnya sehingga perusahaan penerbangan tersebut kini telah menjadi “rakasa” di nusantara ini.
Dijual atau tidaknya sahan itu kepada publik, namun masyarakat Aceh harus dihargai dengan memberikan deviden atau bagi hasil. Soal mekanisme dari itu biasa dilakukan dengan berbagai cara, katanya. Artinya, kata dia, tanpa harus menempatkan saham di PT Garuda, masyarakat Aceh sudah tercatat sebagai pemegang saham pertama secra nyata di perusahaan penerbangan tersbut.
“Deviden PT Garuda Indonesia kepada masyarakat Aceh itu bisa saja dalam bentuk diskon harga tiket ataupun dana untuk pembangunan sosial secara permanen dan berkelanjutan,” ujar Muhammad Nazar. Untuk itu, Wagub menyatakan dirinya bersama-sama tokoh masyarakat Aceh serta anggota DPR daerah tersebut akan terus memperjuangkan agar Garuda bisa memberikan deviden itu. Saya akan terus mendorong agar keuntungan PT Garuda Indonesia bisa disisihkan untuk masyarakat Aceh, katanya.
Menteri BUMN Mustafa Abubakar, mengharapkan saham penawaran perdana (IPO) PT Garuda Indonesia berada dikisaran Rp1.000/lembar. Namun, ia menyadari kisaran harga tersebut harus dipelajari lebih mendalam dulu oleh financial advisor dari IPO Garuda Indonesia. “saya berharap harga saham IPO Garuda Indonesia dikisaran Rp1.000. Mudah-mudahan mendapat dukungan dari penasehat keuangan,” kata Mustafa, dikantor BUMN, Jakarta, selasa. Menurut Mustafa, proses penetapan harga (bookbuilding) IPO Garuda sedang berlangsung, yang didasarkan pada minat investor dari hasil ”roadshow” (mihibah bisnis) ke luar negeri dan investor lokal.
Menurut rencana, IPO Garuda dujadwalkan pada 11 februari 2011, melepaskan kepemilikan saham 30 persen, dengan dana yang akan diperoleh diperkirakan mencapai 400 juta dolar AS. Dengan funda mental perseroan yang bagus, maka saya berharap harga perdana yang bagus pula, ujarnya. Selain harga yang bagus saat penawaran perdana, juga akan menarik pada pasar skunder. Ia menambahkan, pelepasan saham perusahaan penerbangan “plat merah” ini, akan dilepas termaasuk kepemilikan 10 persen saham PT Bank Mandiri.
Sementara itu, direktur utama PT Garuda Emirsyah satar menuturkan, pihaknya pada 13-15 januari 2011 akan melakukan “roadshow” ke sejumlah Negara. Pekan ini kami kami akan roadshow ke Singapura, Hongkong, Amerika serikat (Boston, New York), dan London katanya. Menurutnya, roadshow tersebut untuk menjaring minat investor terutama di pusat saham-saham dunia, terhadap saham garuda. (bem.fe)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar